PERESMIAN LISTRIK DESA
Canduang, 10 Februari 2010
Terasa lega apabila yang dinanti-nanti selama ini akhirnnya datang juga, tiada kata yang dapat terucap selain ungkapan rasa syukur yang teramat dalam diiringi dengan tetesan air mata bahagia, begitulah yang dirasakan oleh masyarakat Kacawali Jorong labuang setelah selama ini mengharapkan daerah mereka masuk LISTRIK akhirnnya hal itu terwujud dengan program listrik masuk desa yang telah diresmikan pemakaiannya oleh Bapak Camat Canduang Monisfar, S.Sos Kepala PLN Ranting Baso Bapak Eri dan Wali Nagari Canduang Koto Laweh T.DT. Pangeran, S.Sos, dalam hantaran kata walinagari menyampaikan agar masyarakat dapat mengaplikasikan rasa syukur itu dengan menjaga dan memelihara jaringan listrik tersebut, begitu juga yang disampaikan oleh Bapak Camat Canduang dalam sambutannya dengan panjang lebar beliau menghimbau agar masyarakat dapat menjaga jaringan listrik tersebut sebagai implementasi dari rasa syukur atas niakmat Allah SWT.
Lengkap sudah kegembiraan warga Dusun Kacawali, Jorong Labung, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang Kabupaten Agam. Betapa tidak, sudah 65 tahun merdeka, tak pernah kenal listrik. Dari generasi ke generasi, bila malam hanya berteman lampu togok. Namun sejak dua hari ini, listrik menyala di dusun pinggang Marapi itu. Di dusun ini, tinggal 15 KK atau setidaknya 60 orang. Mereka bagai bermimpi, sebuah mimpi nan indah.
“Serasa mimpi saya selama dua hari ini, biasanya kampung saya gelap gulita di malam hari sekarang sudah terang benderang. Biasanya kami hanya menggunakan lampu minyak (togok) saja untuk penerangan” sebut Amri Sutan Bandaro,65, warga Dusun Kacawali tersebut kepada Singgalang, Rabu (10/2)
Wali Dusun Kacawili, Tasman, mengatakan, sejak 64 tahun Indonesia merdeka, sekarang baru warganya merasakan nikmat rumahnya dialiri listrik. Tak hanya itu, Tasman juga menyebutkan, bagi warganya yang telah merantau, baik itu merantau dekat (masih seputaran Agam) atau merantau jauh berbanggalah dusun yang selama ini enggan ditinggali oleh kaum muda untuk berusaha, kini telah terang.
“Apapun usaha sudah bisa dilakukan di kampung ini, seperti selama ini warga kami lebih dominan menjahit jika merantau sekarang juga bisa menggunakan penerang listrik untuk melakukan aktivitas tersebut. Bahkan jika ingin menjahit yang dibantu dengan tenaga listrik (memakai dinamo mesin jahit) bisa saja dilakukan. Tak perlu meninggalkan kampung jika akan dilakukan usaha tersebut,” ungkap Tasman.
Camat Canduang, Monisfar, S.Sos., yang didampingi Walinagari Canduang Koto Laweh, T. Dt Pangeran bersyukur. Sebab, masyarakatnya bisa bertambah makmur, selain itu dirinya juga merasa puas.
“Saya harapkan dengan masuknya listrik ke dusun ini, dapat dinikmati warga sekitar. Bagi yang selama ini enggan pulang, sekarang lihatlah kampung ini, tak lagi seperti dulu. Boleh-boleh saja mencari uang dengan merantau, tetapi yang dusun ini jangan sampai dilupakan” terang Monisfar.
Dikatakn juga, jika tidak juga dilakukan penerangan menjelang 10 tahun ke depan, bisa saja dusun ini akan kosong melompong. Karena penduduk kampung ini akan merantau semuanya.
Namun dikatakan juga jangan kenikmatan ini menjadi bencana bagi pengguna listrik. Untuk itu diharapkan kepada warga dusun Kawali ini untuk dapat ikut sosialisasi tentang penggunaan listrik tersebut.
“Kepada dunsanak-dunsanak nan dirantau, pulanglah, nagari awak sudah terang. Sudah bertambah setingkat dusun ini lebih maju dari yang sebelumnya” ungkap Monisfar bahagia.
Pulanglah, Kampuang Alah Balistirik
Singgalang Kamis, 11 February 2010. Hal A-1
Martiapri Yanti & Asrial Gindo
Singgalang Kamis, 11 February 2010. Hal A-1
Martiapri Yanti & Asrial Gindo
Lengkap sudah kegembiraan warga Dusun Kacawali, Jorong Labung, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang Kabupaten Agam. Betapa tidak, sudah 65 tahun merdeka, tak pernah kenal listrik. Dari generasi ke generasi, bila malam hanya berteman lampu togok. Namun sejak dua hari ini, listrik menyala di dusun pinggang Marapi itu. Di dusun ini, tinggal 15 KK atau setidaknya 60 orang. Mereka bagai bermimpi, sebuah mimpi nan indah.
“Serasa mimpi saya selama dua hari ini, biasanya kampung saya gelap gulita di malam hari sekarang sudah terang benderang. Biasanya kami hanya menggunakan lampu minyak (togok) saja untuk penerangan” sebut Amri Sutan Bandaro,65, warga Dusun Kacawali tersebut kepada Singgalang, Rabu (10/2)
Wali Dusun Kacawili, Tasman, mengatakan, sejak 64 tahun Indonesia merdeka, sekarang baru warganya merasakan nikmat rumahnya dialiri listrik. Tak hanya itu, Tasman juga menyebutkan, bagi warganya yang telah merantau, baik itu merantau dekat (masih seputaran Agam) atau merantau jauh berbanggalah dusun yang selama ini enggan ditinggali oleh kaum muda untuk berusaha, kini telah terang.
“Apapun usaha sudah bisa dilakukan di kampung ini, seperti selama ini warga kami lebih dominan menjahit jika merantau sekarang juga bisa menggunakan penerang listrik untuk melakukan aktivitas tersebut. Bahkan jika ingin menjahit yang dibantu dengan tenaga listrik (memakai dinamo mesin jahit) bisa saja dilakukan. Tak perlu meninggalkan kampung jika akan dilakukan usaha tersebut,” ungkap Tasman.
Camat Canduang, Monisfar, S.Sos., yang didampingi Walinagari Canduang Koto Laweh, T. Dt Pangeran bersyukur. Sebab, masyarakatnya bisa bertambah makmur, selain itu dirinya juga merasa puas.
“Saya harapkan dengan masuknya listrik ke dusun ini, dapat dinikmati warga sekitar. Bagi yang selama ini enggan pulang, sekarang lihatlah kampung ini, tak lagi seperti dulu. Boleh-boleh saja mencari uang dengan merantau, tetapi yang dusun ini jangan sampai dilupakan” terang Monisfar.
Dikatakn juga, jika tidak juga dilakukan penerangan menjelang 10 tahun ke depan, bisa saja dusun ini akan kosong melompong. Karena penduduk kampung ini akan merantau semuanya.
Namun dikatakan juga jangan kenikmatan ini menjadi bencana bagi pengguna listrik. Untuk itu diharapkan kepada warga dusun Kawali ini untuk dapat ikut sosialisasi tentang penggunaan listrik tersebut.
“Kepada dunsanak-dunsanak nan dirantau, pulanglah, nagari awak sudah terang. Sudah bertambah setingkat dusun ini lebih maju dari yang sebelumnya” ungkap Monisfar bahagia.
Comments :
0 komentar to “052”
Posting Komentar