Selamat Datang di Nagari Canduang Koto Laweh
  • pemandangan 1
  • pemandangan 2
  • pemandangan 3

Kamis, 10 November 2011

IKCR BOYONG DOSEN UNRI SHARING PENGALAMAN DENGAN GEMPITA OLIMPIADE CANDUANG

Pakan Kamih - Kamis, 10/11/2011


Ketua IKCR (Ikatan Keluarga Canduang Riau) Drs. Mahibuddin Koto, M.Si. memboyong beberapa orang rekan pembina Olimpiade Sains propinsi Riau ke Canduang. 8 orang dosen FMIPA UNRI (Universitas Negeri Riau)  yang menamakan diri sebagai Jaringan Team Pembina Olimpiande Sains itu sharing pengetahuan serta pengalaman dengan guru-guru mata pelajaran Sains (Matematika, Biologi, Fisika, Kimia) se-kecamatan Canduang dari tingkat SD, SMP dan SMA baik sekolah umum maupun Pondok Pesantren yang tergabung dalam sebuah organisasi yang bernama GEMPITA OLIMPIADE Canduang yang bertempat di Kampus Pondok Pesantren MTI Canduang pada Rabu (09/11).

Masing-masing guru membawa 2 orang murid berbakat dalam salahsatu bidangstudi Sains itu. Acara dibagi menjadi 2 sesi. Yaitu kuliah umum di Aula kemudian sesi kedua guru-guru serta murid-murid dibagi menjadi 4 kelompok sesuai dengan bidang studi masing-masing. Masing-masing kelompok masuk ke lokal yang telah disediakan oleh panitia untuk mengikuti sharing pengetahun dan pengalaman yang lebih menjurus kepada bidang studi yang mereka geluti. Para dosen itu meninggalkan beberapa buku dan bahan untuk di photokopikan. 


Ketika pembukaan acara di Aula MTI Canduang Drs. Mahibuddin Koto, M.Si menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah yang kedua kalinya, yang pertama dilakukan pada bulan Februari 2010 lalu yang bertempat di MTI Canduang ini juga.

Camat Canduang Drs. Surya Wendri dalam sambutannya menyampaikan bahwa GEMPITA OLIMPIADE (Lembaga Pengembangan Siswa Berprestasi) adalah salah satu Saptakarya Program Unggulan kecamatan Canduang. Kegiatan ini merupakan suatu bentuk sumbangsih perantau terhadap masyarakat dan pemerintah Canduang.

Ketua GEMPITA OLIMPIADE Canduang Rinaldi, S.Pd guru SMP Negeri 2 Canduang menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas partisipasi IKCR beserta dosen-dosen UNRI yang telah bersedia sharing pengetahuan dan pengalaman dengan kami masyarakat akademik di kecamatan Canduang.

Hal itu merupakan sebuah bentuk partisipasi dari Paguyuban perantau Canduang Riau untuk membangun kampung halaman, sebagaimana halnya yang dilakukan oleh IKCK (Ikatan Keluarga Canduang Koto Laweh) Jakarta pada hari raya Idul Fitri 1432 H lalu dalam momen pulang basamo ranah Minang. Yaitu penanaman bibit pohon Trenbisi di sepanjang jalan raya Canduang Koto Laweh serta memberi santunan kepada fakir miskin dan anak yatim. Sedangkan IKCR memberi sumbangan dalam bentuk peningkatan mutu pendidikan. Hal itu dibenarkan oleh Ketua IKCR Drs. Mahibuddin Koto, M.Si sa'at kami temui pada acara perpisahan di pemondokannya yang bertempat di rumah Hj. Nurlaili Emen di Balai Sati.

Pada pertemuan yang hanya berlangsung selama 4 jam itu, direkomendasikan beberapa kesepakatan. Yaitu 1. ogranisasi GEMPITA OLIMPIADE Canduang perlu direfitalisasi lagi. 2. Menunjuk seorang koordinator perbidang studi. 3. Membangun hubungan dan jaringan dengan Tim Pembina Olimpiade Sains Propinsi Sumatera Barat. 4. IKCR beserta Tim dari UNRI siap membantu kapanpun dibutuhkan.

Setelah pertemuan dengan organiasi GEMPITA OLIMPIADE Canduang, ketua IKCR Drs. Muhibbudin Koto beserta rombongan dari UNRI melanjutkan perjalanan ke kota Padang untuk berkoordinasi dengan Tim Pembina Olimpiade Sains Propinsi Sumatera Barat. |fd|
READ MORE - IKCR BOYONG DOSEN UNRI SHARING PENGALAMAN DENGAN GEMPITA OLIMPIADE CANDUANG Baca Selanjutnya...

Rabu, 09 November 2011

RAHMAH YULIS "SEKARANG ADALAH HAFLAH KHATAM QURAN TERAHIR MDA INI"

Pakan Kamih - Selasa, 08/11/2011


"Sekarang adalah Haflah Khatam Al-quran terakhir di MDA ini, tahun depan kami tidak lagi membuka kelas baru. Sejak beberapa tahun belakangan, perkembangan MDA ini semakin menurun, tidak ada lagi murid yang mendaftar. Hal itu disebabkan oleh karena Kepala Sekolah Dasar mewajibkan murid-muridnya belajar di MDA Pulus sekolah itu, sehingga MDA Swadaya di sekitarnya mengalami kekosongan murid. Kami mohon ma'af bila selama memimpin MDA ini banyak kekurangan dan kekhilafan. Kami mengucapkan terimakasih banyak atas dukungan dan partisipasi kita selama ini ". Hal itu disampaikan oleh Rahmah Yulis, S.HI kepala MDA Masjid Tarbiyah Pakan Kamih jorong Batu Balantai nagari Canduang Koto Laweh ketika membuka acara Khatam Al-qur'an ke-10 MDA tersebut pada Selasa (08/11).
Lutri Wahyuni salah seorang guru MDA menerangkan bahwa pada Haflah (perayaan) sekarang ini ada 15 orang murid yang mengikuti Khatam Al-qur'an dan 9 orang lulusan yang diserahi ijazah. Peserta Khatam Al-qur'an ini adalah gabungan dari murid yang seharusnya dikhatam pada bulan Juli lalu, tetapi kita tidak bisa melaksanakan acara Khatam Al-Qur'an karena hanya  ada 5 orang peserta saja. Akhirnya atas kesepakan dengan wali murid diputuskan pelaksanaannya pada bulan Haji ini, karena telah ada tambahan murid-murid yang layak mengikuti Khatam Al-Qur'an.

Dalam Sambutannya Amrizal, S.HI mewakili KUA kecamatan Canduang menyampaikan kekagetannya dengan ucapan kepala MDA tadi. "Sangat disayangkan bila nanti MDA ini akan mati begitu saja, aset sebanyak ini mau diapakan, saya tahu betul bagaimana perjuangan membangun MDA ini sejak awal, karena saya juga warga jorong Batu Balantai. Nanti akan saya sampaikan kepada bapak Kepala KUA kecamatan Canduang tentang masalah ini supaya segera dicarikan jalan keluarnya, sekarang beliau tidak bisa hadir disini karena ada pertemuan dengen Ka.Kemenag Agam. November 2012 nanti kecamatan Canduang menjadi tuan rumah MTQ Nasional tingkat kabupaten Agam. Hal itu diharapkan supaya bisa mendorong murid-murid dan lembaga-lembaga pendidikan Al-Qur'an di lingkungan kita supaya bisa tetap eksis melaksanakan pendidikan. 60 % Calon pengantin yang mendaftar di KUA kecamatan Canduang kami temukan tidak mampu baca-tulis Al-qur'an. Mudah-mudahan dengan meningkatnya eksistensi lembaga pendidikan Alqur'an di kecamatan Canduang masalah itu bisa teratasi untuk tahun-tahun mendatang.

Camat Canduang Drs. Surya Wendri ketika melepas arak-arakan peserta Khatam Al-Quran itu menyampaikan kesedihannya mendengar pernyataan Kepala MDA itu. Drs. Surya Wendri berjanji akan mengkoordinasikannya dengan KUA kecamatan Canduang dan istansi-istansi terkait untuk mencarikan solusi secepat mungkin. |fd|
READ MORE - RAHMAH YULIS "SEKARANG ADALAH HAFLAH KHATAM QURAN TERAHIR MDA INI" Baca Selanjutnya...

MDA MASJID TARBIYAH GELAR KHATAM AL-QUR'AN KE-10

Pakan Kamih - Rabu, 09/11/2011

Setelah hampir 5 bulan diundur, akhirnya pada Selasa (08/11) MDA Masjid Tarbiyah Pakan Kamih jorong Batu Balantai kenagarian Canduang koto Laweh jadi juga menggelar Haflah Khatam al-Quran yang ke-10. Sebanyak 15 orang murid mengikuti acara Khatam Al-qur'an sedangkan 9 lainnya diberi ijazah sebagai tanda kelulusan. Rahmah Yulis, S.HI kepala MDA Masjid Tarbiyah yang juga menjabat sebagai Penyuluh Agama Islam Fungsional di Kantor Urusan Agama kecamatan Canduang menyampaikan "hal ini disebabkan karena MDA Masjid Tarbiyah akhir-akhir ini mengalami kekurangan murid. Hal itu dipengaruhi oleh karena MDA Plus yang ada di MIN dan SD, dimana semua murid-muridnya diwajibkan belajar di MDA tersebut".

Acara dimulai dengan arak-arakan yang dimeriahkan oleh Marchingband siswa MTsN IV Angkek Canduang yang memimpin di kepala barisan dan kelompok Rabano Lubuak Aua dibagian belakang. Camat Canduang Drs. Surya Wendri hadir di lokasi acara melepas arak-arakan itu. Dari Masjid Tarbiyah Pakan Kamis arak-arakan diteruskan ke simpang Batusangkar Pasar Baso dan kembali lagi ke Pakan Kamis. Acara arak-arakan ini telat dimulai disebabkan menunggu hujan reda yang mengguyur bumi Canduang sejak subuh.

Sebagaimana biasa, sebelum kembali ke masjid, semua murid MDA beserta guru dan orang tuanya berziarah ke maqam Syekh Sulaiman Arrasuli yang terletak di halaman MTI Canduang untuk bertahlil dan mendo'akannya. Drs. Anwar Jalani pengurus Masjid Tarbiyah menerangkan bahwa tradisi ini sudah berlangsung sejak lama dimana setiap MDA dan TPA yang melaksanakan Khatam Al-qur'an di Canduang bagian bawah, mereka selalu singgah berziarah ke maqam ulama besar Canduang pendiri Ormas PERTI itu.

Hadir pada acara itu camat Canduang Drs. Surya Wendri, Arman J. Piliang salah seorang anggota DPRD Agam yang pada waktu itu anaknya juga ikut peserta Khatam Al-Qur'an, dan pemuka-pemuka masyarakat Canduang.  Camat Canduang nampak sedih dengan keaadaan MDA ini, "Hendaknya MDA ini jangan sampai ditutup, sayang dengan aset sebanyak ini. Nanti saya akan mengkoordinasikannya dengan instansi-instansi terkait untuk mencarikan solusi untuk MDA ini" tutur Surya Wendri.

Amrizal, S.HI yang mewaliki kepala KUA Canduang terkejut dengan pernyataan kepala MDA bahwa sekarang adalah Khatam Al-Qur'an terakhir. "Saya kaget mendengar pernyataan kepala MDA tadi, dan kita tidak ingin MDA ini mati begitu saja, karena untuk membangunnya susah. Nanti akan saya sampaikan kepada Bapak kepala KUA kecamatan Canduang supaya dicarikan solusinya" kata Amrizal.

Zulkifli pelajar kelas VI MTI Canduang yang menjabat sebagai ketua Remaja Masjid Tarbiyah menerangkan bahwa "acara Khatam Al-Qur'an ini sebahagian besar diurus oleh Remaja Masjid. Mulai dari dekorasi ruangan, arak-arakan, sampai tilawah. Partisipasi dan dukungan kawan-kawan sangat bagus demi terlaksananya acara ini. Tidak ada kendala yang berarti yang kami temui. Kami senang mengurus acara ini karena disini kami mendapat pengalaman yang banyak".

Yang bertindak menjadi juri pada penilaian tilawah peserta Khatam Al-Qur'an adalah Ustazd Zainal Abidin, S.Ag Alumni MTI Canduang. Zainal Abidin menyampaikan bahwa " bacaan Al-Qur'an dari peserta Khatam sudah bagus, namun perlu pendalaman lagi. Jangan sampai berhenti membaca Al-Qur'an, ulang-ulang selalu setiap hari". Setelah shalat Ashar, juri mengumumkan pemenang 1-6.
Juara 1 adalah Nadia Meisya Putri binti Nasrul dari Kubu Sudut jorong Lubuak Aua
Juara 2  Yogi Andika Putra bin Abdul Haris dari Halaman Panjang jorong Batu Balantai
Juara 3 Zahari Faradila binti Edison dari Kubu Sudut jorong Lubuak Aua
Juara 4 atau harapan 1 Almahdi bin Sukhayar dari Minangkabau Kabau jorong Lubuak Aur
Juara 5 atau harapan 2 Lailatur Rahmi binti Abdul Haris dari Halaman Panjang jorong Batu Balantai
Sedangkan juara 6 adalah 10 orang yang tinggal. Semuanya diberi hadiah oleh panitia. Hadiah paling besar adalah Lemari 2 pintu Olimpic ditambah hadiah hiburan. Biaya untuk pengadaan hadiah ditanggung oleh beberapa orang donatur. |fd|
READ MORE - MDA MASJID TARBIYAH GELAR KHATAM AL-QUR'AN KE-10 Baca Selanjutnya...

Selasa, 27 September 2011

WALI NAGARI CANDUANG KOTO LAWEH LELANG VOUCHER BSN

Pekanbaru - Selasa, 27/09/2011 |

Wali nagari Canduang Koto Laweh Thamrin HK. Dt. Pangeran, S.Sos dalam sambutannya pada halal bi halal IKCR (Ikatan Keluarga Canduang Riau) pada hari Ahad (25/09) lalu menyampaikan bahwa kami mengucapkan terimakasih banyak kepada masyarakat rantau atas dukungannya selama ini. Sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh bapak camat Canduang, pembangunan di kecamatan Canduang memang agak berlebih untuk nagari Canduang kito laweh.

Musibah galodo yang terjadi beberapa tahun lalu yang menghanyutkan 13 tali banda dan 3 jembatan. Semuanya sudah ditanggulangi oleh pemerintah tinggal satu proyek lagi yang belum yaitu di Kubang Turak senilai 900 jt. Masing-masing jembatan itu nilainya adalah 1,6 m sepanjang 25 x 4 m.

Kami laporkan disini bahwa sekarang nagari telah membentuk BSN (Badan Sosial Nagari) yaitu seperti halnya Lembaga Asuransi yang akan menanggung sebanyak 2448 Kepala Keluarga. Dananya didapat dari sumbangan Rp. 1000 perbulan dari rumah kerumah. 20 % untuk dana sosial, 40 % untuk dana pendidikan dan  40% akan digunakan untuk dana kesehatan masyarakat. Di kampuang telah kami jalankan, bagaimana pula bagi kita yang di rantau?

Kami berharap, bila nanti masyarakat rantau ingin menymbang berupada dana, mari prioritaskan untuk pembiayaan MDA.|fd|
READ MORE - WALI NAGARI CANDUANG KOTO LAWEH LELANG VOUCHER BSN Baca Selanjutnya...

Selasa, 20 September 2011

MDA MASJID AL-KHAIRA KAYU BAGANTI LAYAK DIANGKAT MENJADI MDA MODEL

Tigo Kampuang - Selasa, 20/09/2011 |

"Salut dan bangga", kata-kata itu cukup untuk mewakili kekaguman terhadap pengurus MDA Masjid Al-Khaira Kayu Baganti jorong III Kampuang kenagarian Canduang Koto Laweh. Disa'at Madrasah-madrasah diniyah Awaliyah di Canduang mengeluh kekurangan dana dan sarana, Pengurus MDA Masjid Al-Khaira sanggup mensejahterakan tenaga pengajarnya dengan honor 500 ribu rupiah perbulan serta mencukupi pengadaan mobiler PBM.


Salah satu masalah yang dibahas pada pertemuan halal-bihalal masyarakat Canduang bersama perantau pada Rabu (31/08) lalu adalah tentang nasib MDA yang mulai memprihatinkan. Gaji guru yang dibawah standar, lengangnya MDA masjid/mushalla dengan adanya MDA plus di SD dan MI, mobiler yang mulai rusak, kekurangan buku, minimnya bahan ajar serta kurangnya media pengajaran. Kendatipun pemerintahan daerah dan nagari selalu menganggarkan dana untuk membantu MDA sekali setahun, namun masih belum juga memadai. Para perantau Canduang juga telah membuat program yang sama untuk MDA yang dikelola oleh paguyuban-paguyuban di perantauan. Lain dengan MDA Masjid Al-Khaira Kayu Baganti dengan kepengurusan yang kreatif dan memiliki ide-ide cemerlang dalam mengumpulkan dana untuk mengembangkan MDA.

MDA yang telah berumur lebih dari 30 tahun ini sekarang memiliki 38 murid dari 13 orang pada November 2010. Akhir tahun 2010 lalu MDA ini hampir mati dengan honor guru hanya Rp. 50.000 saja. 38 orang murid itu dibimbing oleh 3 orang guru yaitu Asmirawati, Yulianti dan Rika Rahman dengan kepala sekolah Yonis, S.Pd. Pengurus aktif yang mengurusi MDA ini diantaranya adalah Syafrianis sebagai ketua, Jamilus sebagai Sekretaris dan Netriwati sebagai Bendahara.

Semangat membangun kembali MDA Masjid Al-Khaira berawal ketika pergantian pengurus pada November 2010. Sebelumnya MDA ini diurus oleh Niniak-mamak saja. Tidak nampak perkembangan yang berarti hingga bertahun-tahun dan akhirnya semakin menurun saja. Kemudian masyarakat bermufakat memasukkan unsur Amai-bapak (orang Sumando) dalam kepengurusan. Pada kepengurusan baru ini nampak semangat dan gairah menggelora untuk kembali maju ditopang oleh ide dan visi yang jelas.

Dalam kurun 8 bulan saja teraup dana sumbangan lebih dari 38 juta rupiah. Dana itu digunakan untuk pengadaan mobiler dan menambah honor pengajar dengan laporan keuangan transparan yang bisa diakses oleh siapa saja. Demi setelah melihat hasil yang signifikan, maka sejak ramadhan lalu semangat masyarakat untuk menyumbang terus bertambah sehingga saldo terakhir yang tinggal di BRI berjumlah 37 juta rupiah. Untuk gaji guru, pengurus tidak payah mengambil tabungan di bank untuk membayarnya. Karena setiap bulan ada program sumbangan jemputan seribu rupiah per rumah yang dipungut setiap bulannya. Dalam pembangunan selanjutnya, pengurus MDA berencana akan memasang lantai keramik. |fd|
READ MORE - MDA MASJID AL-KHAIRA KAYU BAGANTI LAYAK DIANGKAT MENJADI MDA MODEL Baca Selanjutnya...

PENGURUS MDA MASJID AL-KHAIRA PATUT DIACUNGI JEMPOL

Tigo Kampuang - Selasa, 20/09/2011 |
Mengejutkan, Pengurus MDA Masjid Al-Khaira Kayu Baganti jorong III Kampuang nagari Canduang Koto Laweh mengundang pemerintahan kecamatan, pengurus KAN, wali nagari dan kepala jorong pada pagi Ahad (18/09) lalu dalam rangka mengekspos kemajuan yang telah diraihnya. Tidak biasanya seperti di tempat lain, undangan terhadap pejabat hanyalah sebagai salah-satu acara untuk meminta dana sumbangan, tidak demikian di MDA ini.

Pada acara singkat yang kurang dari 2 jam itu hadir Camat Canduang Drs. Surya Wendri, Ketua KAN Canduang Koto Laweh HZ, Dt. Ambasa, Wali Nagari Canduang Koto Laweh Thamrin HK. Dt. Pangeran, S.Sos, kepala jorong III Kampuang Asril Rajo Mangiang pengurus serta guru MDA dan wali-wali murid yang pada hari itu bergotong-royong mencat dinding MDA.


Dalam sambutannya kepala MDA Al-Khaira Yonis, S.Pd menyampaikan bahwa MDA yang telah berumur lebih dari 30 tahun ini sekarang memiliki 38 murid dari 13 orang pada November 2010. Akhir tahun 2010 lalu MDA ini hampir mati dengan gaji guru hanya Rp. 50.000 saja. 38 orang murid itu dibimbing oleh 3 orang guru yaitu Asmirawati, Yulianti dan Rika Rahman dengan kepala sekolah Yonis, S.Pd. Pengurus aktif yang mengurusi MDA ini diantaranya adalah Syafrianis sebagai ketua, Jamilus sebagai Sekretaris dan Netriwati sebagai Bendahara.
Sebelumnya MDA ini diurus oleh Niniak-mamak saja. Ketika itu belum nampak perkembangan yang berarti hingga bertahun-tahun semakin menurun saja. Kemudian pada November 2010 masyarakat bermufakat memasukkan unsur Amai-bapak (orang Sumando) dalam kepengurusan. Semangat dan gairah kembali bergelora untuk membangun nampak pada kepengurusan baru ini yang ditopang oleh ide dan visi yang jelas. Dalam kurun 8 bulan saja pengurus telah berhasil meraup dana sumbangan lebih dari 38 juta rupiah. Dana itu digunakan untuk pengadaan mobiler dan membayar honor pengajar Rp. 500.000 perbulan dengan laporan keuangan transparan yang bisa diakses oleh siapa saja.
Demi setelah melihat hasil yang signifikan, maka sejak ramadhan lalu semangat masyarakat untuk menyumbang terus bertambah sehingga saldo terakhir yang tinggal di BRI berjumlah 37 juta rupiah. Untuk honor guru, pengurus tidak payah mengusik tabungan. Karena pengurus MDA juga ada program sumbangan jemputan seribu rupiah per rumah yang dipungut setiap bulan. Kami tidak pernah mengeluh dengan minimnya sarana sebelumnya, kami menyikapinya dengan berusaha dan berjuang. Harapan kami dalam tahun ini adalah anak-anak kami mampu untuk ikut MTQ tingkat kabupaten yang akan diadakan di Canduang tahun 2012 mendatang ungkap Yonis.
Wali nagari Canduang Koto Laweh Thamrin HK. Dt. Pangeran, S.Sos menyampaikan bahwa warga Canduang Koto Laweh sebahagian tinggal dikampuang dan sebahagian lagi tinggal di perantauan. Masyarakat rantau tidak semuanya yang hidup berkecukupan. Tidak selayaknya mereka diwajibkan untuk membiayai pembangunan nagari, tetapi hanya partisipasi saja sebagaimana kita yang tinggal di kampung. Tentu seyogyanya yang lebih berkewajiban membangun kampung adalah yang tinggal dikampung sendiri. Sebaiknya dalam pembangunan pendidikan jangan kita bedakan-bedakan pula antara niniak-mamak dengan amai-bapak. Membaurlah hendaknyo seperti jajak dan tapak. Di nagari Canduang Koto Laweh ada 15 MDA dan 2 TPQ dengan 83 orang tenaga pengajar. Pemerintahan nagari telah mengusulkan kepada IKCK (Ikatan Keluarga Canduang Koto Laweh) supaya memprogramkan juga bantuan untuk MDA. Setiap tahun kita selalu menganggarkan dana untuk MDA dan TPQ yang diambil dari APBN Nagari. Walaupun sedikit, namun kita akan berusaha meningkatkannya. Bila nanti pengurus MDA mendapat bantuan dana dari perantauan, maka sampaikanlah ucapan terimakasih dan transparanlah dalam mengelola keuangan. Dengan adanya media internet sekarang ini kita bisa juga melaporkannya seperti di Canduang Media Center.
Camat Canduang Drs. Surya wendri memberi apresiasi besar untuk pengurus MDA. Pengajaran al-Quran dari surau ke kelas memang telah berubah dan selayaknya kita mengikuti perkembangannya. Disisi itu ternyata ada MDA yang seperti ini ya! Bisa mandiri diatas kaki sendiri, Kagum Wendri. Kita berharap MDA ini menjadi MDA Model di kecamatan Canduang. Dalam waktu dekat ini saya ingin berkumpul bersama pengurus BKMDA membicarakan hal-hal yang patut kita sikapi bersama. Keinginan dari bapak untuk mengkader anak-anak MDA ini untuk menjadi Qori dan Qari'ah saya sambut baik. Untuk mempertahankan kemajuan MDA ini, kita mesti selalu berkoordinasi dengan niniak-mamak, amai-bapak dan pemerintah. Honor guru MDA ini adalah yang tertinggi di kecamatan Canduang ungkap Wendri. Kemudian Surya Wendri ikut memberi sumbangan untuk membeli papan tulis white board. |fd|
READ MORE - PENGURUS MDA MASJID AL-KHAIRA PATUT DIACUNGI JEMPOL Baca Selanjutnya...